Perspektif Bisnis di sektor Konstruksi, Anggaran 2020 naik Rp419,2 Triliun, Yakin di tahun 2021 Sektor Konstruksi Mulai Menggeliat
Bicara soal sektor yang menjadi prioritas, memang sektor infrastruktur yang di dalamnya terdapat bisnis di sektor konstruksi oleh pemerintah dijadikan salah satu sektor unggulan. Terbukti dari kondisi yang ada, pada tahun 2020 angka yang di berikan oleh pemerintah jika dibandingkan angka tahun 2019 terjadi kenaikan. Jadi kita patut yakin bahwa di tahun 2020 angkanya Rp419,2 triliun maka dampak dari tahun 2020 akan membawa perubahan positif di tahun 2021 .
Kondisi itu sejalan dengan program pemerintah yang memang banyak bertumpu pada pengembangan skala luas sektor infrastruktur dan konstruksi. Terlebih ada beberapa program unggulan seperti Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang memang membutuhkan keberadaan infrastruktur yang baik agar bisa mengundang turis dalam dan luar negeri. Terlebih di tahun 2020, pemerintah telah menegaskan akan memproklamirkan 4 potensi Bali baru seperti ; Danau Toba , KEK Mandalika, Candi Borobudur dan Labuan Baju.
Memang tidak bisa di pungkiri, penekanan pembangunan pada sektor industri konstruksi dan infrastruktur akan bisa membawa dampak cukup luas. Karena infrastruktur adalah salah satu media paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Ibarat kata dengan perbaikan di sektor jalan saja misalnya maka perbaikan ekonomi sudah bisa di harapkan.
Itulah yang pada akhirnya menjadi salah satu tujuan dari adanya 4 tujuan wisata utama Indonesia di tahun 2020 yang akan lebih di fokuskan untuk di kembangkan. Sehingga untuk tujuan itu pemerintahpun memberikan anggaran untuk ke-4 potensi Bali baru tersebut untuk pengembangan infrastrukturya termasuk sektor Parekrafnya sebesar Rp6,49 triliun. Dan salah satu pelaku industri dalam sektor infrastruktur dan konstruksi yang paling berperan untuk menyukseskan pembangunan infrastruktur tersebut adalah pelaku bidang konstruksi.
Sepanjang tahun 2015-2018, agaknya peta industri konstruksi Indonesia mengalami sedikit perubahan. Kondisi itu pada akhirnya berpengaruh pada peta industri jasa konstruksi di tahun 2019 dan seterusnya. Dimana perubahan tersebut berasal dari adanya pengubahan klasifikasi yang terjadi pada industri konstruksi yang ada di Indonesia. Dimana saat ini peta yang ada dalam industri konstruksi kita, dari jumlah yang tercatat di Kementerian PUPR tahun 2018 adalah : 136.662 perusahaan kontraktor baik skala besar, menengah dan kecil.
Dimana dari jumlah tersebut perbandingannya K-1 ( nilai paket pekerjaan hingga Rp 1 miliar : 86.870 perusahaan), K-2 ( nilai paket pekerjaan hingga Rp1,75 miliar : 12.854 perusahaan , K-3 ( nilai paket pekerjaan hingga Rp2,5 miliar ; 16.302 perusahaan). Sedang untuk kualifikasi kontraktor, kualifikasi M-1 ( nilai proyek hingga Rp10 miliar : 15.047 perusahaan), M-2 ( nilai proyek hingga Rp50 miliar : 3.957 perusahaan). Dan kualifikasi yang terakhir adalah : B-1 dapat mengerjakan proyek senilai hingga Rp 250 miliar dan B-2 yang dapat melaksanakan proyek konstruksi dengan nilai tidak terbatas.
Dari pengubahan klasifikasi yang terjadi pada bisnis di sektor konstruksi. Pada akhirnya kita bisa melihat bahwa saat ini dan 5 tahun ke depan persentase jumlah paket pekerjaan yang ada lebih banyak di kerjakan oleh perusahaan skala kecil dan menengah. Sehingga mau tidak mau perusahaan kontraktor skala kecil dan menengah mesti meningkatkan kompetensi dan kapabilitas dirinya agar mampu bersaing dan memberikan hasil yang terbaik di bidangnya. Karena seperti yang disampaikan oleh Basuki Hadimuljono Menteri PUPRbahwa 74% Jumlah Paket Pekerjaan yang ada di Kementerian PUPR di peruntukan bagi perusahaan yang masuk dalam kategori UKM
( Usaha Kecil Menengah ).
Kini tinggal kita menanti seperti apa progress pembangunan yang sudah di jalankan di tahun 2020. Pada akhirnya kita akan bisa menentukan progres lanjutan dari pembangunan yang sudah di jalankan di tahun 2020 agar bisa terus mencapai proses 100% di tahun 2021. Jika anda ingin tahu kelanjutan dari progress proyek-proyek tersebut, anda bisa mengikutinya melalui Infokonstruksi. Karena kami akan selalu mengupdate data dan kondisi yang ada.