The Signature Tower, Bukti Kehandalan Indonesia di bidang Konstruksi
Setiap negara saat ini memang sedang berlomba untuk menunjukan kehandalannya dalam membangun gedung-gedung pencakar langit. Tidak pula ketinggalan Indonesia yang sejak lama memang berencana untuk membangun satu gedung yang bisa masuk dalam daftar 10 gedung pencakar langit tertinggi di dunia.
Adalah The Signature Tower, sebuah gedung bertingkat yang memang direncakan akan bisa menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia. Dengan rencana ketinggian yang mencapai 683 meter dan memiliki 111 lantai. Ini artinya gedung yang nantinya akan berfungsi sebagai Mall, Perkantoran, Hotel dan fungsi commercial building lainnya akan menjadi gedung pencakar langit tertinggi ke-5 di dunia. Lokasinya yang berada di pusat kota yaitu di Lokasi SCBD ( Sudirman Central Business District) akan menjadi saksi bahwa Indonesia memiliki gedung yang masuk dalam 10 tertinggi di dunia setelah Menara Seoul Light DMC Tower yang ada di Korea Selatan.
Nah untuk melihat saat ini seperti apa kondisi gedung pencakar langit tertinggi di dunia yang sudah eksis berdiri : Berikut kami sajikan 10 gedung pencakar langi yang sudah ada di dunia
1. Burj Khalifa (Dubai/2010): 828 meter
2. Shanghai Tower (Shanghai/2015): 632 meter
3. Makkah Royal Clock Tower Hotel (Mekkah/2012): 601 meter
4. Ping An Finance Center (Shenzhen, 2017): 599 meter
5. Lotte World Tower (Seoul, 2017): 555 meter
6. One World Trade Center (New York, 2014): 541 meter
7. Guangzhou CTF Finance Centre (Guangzhou, 2016): 530 meter
8. Tianjin CTF Finance Centre (Guangzhou, 2016): 530 meter
9. Citic Tower (Beijing, 2018): 528 meter
10. Taipei 101(Taipei, 2004): 508 meter
Kembali ke The Signature Tower, spesifikasi dari proyek ini adalah seperti yang disajikan bag para pembaca. Dimana proyek The Signature Tower itu adalah sebuah proyek yang di jalankan oleh Proyek yang di kembangkan oleh group Artha Graha ini bekerjasama dengan Grahamas Adisentosa, Smallwood, Reynolds, Stewart and Associates Inc ( SRSSA). Ada beberapa hal yang unik dari rancangan The Signature Tower, seperti misalnya : Konsep arsiktur yang mengusung konsep Vernakular dengan adanya konsep Candi Borobudur yang di letakan pada atap bangunan. Kemudian adanya filosopi dari konsep 17-08-1945 dengan rinciannya adalah terdapat pada bangunan ( 17 baja penahan gedung, 8 dekoratif kaca dan sudah pasti adanya 45 meter tinggi arsitektur vernacular hingga mencapai puncak menaranya). Sebuah konsep arsitektur yang memang sudah di rencanakan sedemikian rupa. Kesemua hal tadi memang menjadi satu doa bersama bagi bangsa Indonesia, bahwa nantinya Indonesia juga bisa berbicara di dunia International dengan gedung The Signature Towernya yang tertinggi ke -5 di dunia.
Dalam perjalanan pembangunannya, memang ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Seperti misalnya : karena adanya endapat aluvial yang tidak stabil di dalam cekungan Jakarta, dan ternyata pada posisi pembangunan gedungnya adalah daerah rawan gempa dari tempat gedung pencakar langit yang akan dibangun. Maka agar semuanya bisa berjalan lancar desainnya harus memenuhi kriteria seismik dengan menggunakan sebuah analisis probabilitas resiko seismik (PSHA). Data ini di tentukan oleh pihak yang berwenang dalam hal ini Pusat Penellitian Teknik Gempa Pasific (PEER) pada Ketentuan Bangunan Tinggi dan Lembaga Insinyur Sipil Amerika ( ASCE). Disamping masalah tadi, ada lagi kendala yang berasal dari tes terowongan angin. Karena ketentuannya harus dilakukan berdasarkan peraturan kota karena ketinggian bangunan melebihi 50 lantai dan 200 m (656 ft). Kesemua hal tadi dari masa tes hingga pengujian hingga pada akhirnya semua persyaratan teknis sudah lulus. Pengujian aerodinamis dilakukan dengan menerapkan kecepatan angin berskala pada model skala 1: 500 dari gedung pencakar langit yang setara dengan penerapan kecepatan angin rata-rata per jam 40 m/s pada desain sebenarnya.
Itulah perjuangan dan persiapan Indonesia guna menghadapi persaingan yang cukup sengit dalam industri properti, konstruksi dan infrastruktur di Indonesia. Jika saat ini Indonesia baru mulai menjalankan pembangunan gedung pencakar langit. Maka ini adalah sebuah terobosan yang bersifat maju, sehingga pelaku properti dan konstruksi akan tetap berjalan di rules yeng benar. Jika anda ingin terus menikmati referensi media terkini di sektor industri kami undang anda untuk terus menyaksikan artikel update di Infokonstruksi.