Manajemen Konstruksi, Upaya “Penyelamatan Proyek Konstruksi “

0

Kegagalan konstruksi mungkin kita sering dengar, karena  banyak hal yang bisa mengakibatkan terjadinya gagal konstruksi. Walaupun sebenarnya kondisi gagal konstruksi itu bisa di cegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan manajemen konstruksi dalam setiap proyeknya.

Bagi pelaku bisnis  yang bekerja dalam industri properti dan konstruksi, mungkin istilah manajemen konstruksi sudah sering di dengar. Tetapi mungkin yang belum terlalu  paham adalah sejauh mana sebenarnya manfaat yang bisa di capai dengan adanya manajemen konstruksi dalam sebuah aktivitas proyek konstruksi.

Secara umum kita bisa  jelaskan bahwa sebuah proyek, apalagi itu proyek konstruksi  yang besar.  Sudah sewajarnya jika masalah manajemen konstruksi menjadi salah satu perhatian yang mesti di utamakan oleh pemilik proyek dan penanggung jawab proyek. Karena bukan tidak mungkin banyak  hal yang bisa terjadi ketika sebuah proyek konstruksi di jalankan.  Jika manajemen konstruksi sudah di tunjuk sebenarnya itu juga akan memberikan kemudahan  bagi pemilik proyek atau pengawas proyek sehingga bisa lebih tenang dalam menjalankan proyeknya.

Manajemen konstruksi sendiri sejatinya meliputi beberapa jenis pekerjaan dari mulai meliputi mutu fisik konstruksi,  termasuk masalah biaya dan waktu pengerjaan proyek. Bukan hanya itu, masalah yang berhubungan dengan manajemen material dan manjemen tenaga kerja yang akan  di gunakan juga bisa masuk dalam range pekerjaan manajemen konstruksi. Sehingga bisa di katakan sebuah aktivitas manajemen konstruksi bertujuan untuk menghemat dan mengoptimalkan penggunaan cost selama  proyek konstruksi berjalan.


Ada beberapa proyek besar   yang ada di dunia terkendala sehingga tidak bisa diselesaikan dan akhirnya proyek tersebut bisa di katakan mangkrak alias tidak selesai di bangun :  Diantara  beberapa proyek besar itu akan kami sebutkan 3 proyek besarnya  :

Yujiapu – China

Mega proyek yang menelan biaya 30 miliar dollar AS ini akhirnya mangkrak. Padahal rencananya proyek ini akan menjadi salah satu proyek besar yang inspirasinya berasal dari Kawasan Manhattan di New York Amerika Serikat. Didalamnya akan terbangun beberapa fungsi  bangunan seperti gedung pencakar langit, perkantoran, dan juga kereta cepat yang menghubungkan kawasan Yujiapu dengan Beijing.

Malaysia’s Forest City – Malaysia

Proyek besar yang di kembangkan oleh Pengembang asal China  dengan beragam fasilitas seperti : gedung perkantoran, hotel, taman, restoran, kompleks ritel, sekolah, dan juga 250 ribu unit apartemen. Pada akhirnya proyek besar ini mangkrak tidak bisa di lanjutkan, padahal rencananya proyek ini di harapkan akan bisa menampung 700 ribu orang pada tahun 2040. Sehingga proyek yang dibangun mulai tahun 2016 dihentikan karena Country Garden hanya bisa menjual 15.000 dari 250.000 unit hunian yang ditawarkan, dengan pendapatan sebesar 2,6 miliar dollar AS. Jauh dari prediksi  yang telah di tetapkan diawal.

Tianducheng

Proyek yang di gadang-gadang menjadi salah satu replika dari  Ibukota Perancis akhirnya gagal  tidak bisa di lanjutkan. Pada tahun 2007, Tianducheng mulai membangun replika kota Paris, lengkap dengan Menara Eiffel, gedung-gedung ala Paris, dan Garden of Versailles. Tetapi kini kondisi proyek  tersebut sungguh menyedihkan, Tapi kini, Tianducheng tidak ubahnya sebuah kota kosong, dan hanya 2.000 orang yang tinggal di tempat ini.Beberapa orang menyebutnya sebagai kota hantu, karena lokasinya berada di tengah-tengah pedesaan yang jarang dikunjungi

Nah agar proyek-proyek properti dan konstruksi tidak memiliki nasib seperti  kondisi proyek diatas, maka ada baiknya dalam setiap pembangunan proyek konstruksi apalagi dengan skala proyek besar menggunakan manajemen konstruksi.  Karena secara general kita bisa jelaskan fungsi dari manajemen konstruksi :

  1. MK : bisa bertindak sebagai Quality Control dalam hal menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan.
  2. MK : bisa melakukan antisipasi dari terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan  bisa mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan.
  3. MK : dapat secara efektif  melakukan pemantauan prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai. Sehingga semua hal itu dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan.
  4. MK : bisa memberikan hasil evaluasi yang bisa di pertanggungjawabkan, dan  dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
  5. MK : pada akhirnya bisa menjadi fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baikuntuk menganalisis performa dilapangan.

Bagi anda para pelaku bisnis yang belum tahu banyak soal manajemen kontruksi atau berbagai hal yang berhubungan dengan proses kerja di bidang konstruksi. Ikuti terus artikel yang ada di Infokonstruksi dan dapatkan berbagai artikel menarik lainnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.