Nilai Perdagangan Retail Elektronik USD55-56 Miliar pada tahun 2022, Naik 8x dari Realisasi 2017 senilai USD 8 Miliar.

0

Bicara persaingan dalam bisnis retail yang ada di  Indonesia, memang saat ini terbilang cukup menarik. Dimana agresifnya perkembangan bisnis e-commerce secara tidak langsung membawa dampak bagi bisnis retail moderen. Namun jangan salah, sekalipun pasarnya mulai tergerus pasar e-commerce namun pelaku retail moderen tetap yakin tahun 2019/2020 jika tidak ada pandemi seperti ini bisa  tetap tumbuh.

Kondisi bisnis retail modern, dalam beberapa tahun terakhir  memang mengindikasikan adanya perubahan yang cukup signifikan. Dimana yang semula retail moderen begitu “menggurita” bahkan hampir mematikan pasar tradisional. Namun nyatanya saat ini kondisinya berbeda, beberapa retail moderen seakan mengubah strategi bisnisnya agar performa bisnis yang di jalankannya tidak serta merta redup dan akhirnya mati.

Terkait dengan terjadinya penurunan yang begitu signifikan dalam industri retail moderen.  Mungkin kita masih ingat dengan beberapa nama besar dalam industri retail moderen yang justru saat ini kondisinya berbeda, jika tidak ingin di katakan mengalami penurunan. Debenhams, Lotus, 7 –Elevan dan saat ini sedang marak di perbincangkan. Serta yang saat ini sedang marak di perbincangkan adalah penutupan gerai Giant. Nama-nama tersebut memang bukan sembarang nama, tetapi konsumen sudah begitu familiar dengan brand nama mereka.

Terkait dengan nama  yang terakhir di jelaskan yaitu Gerai Giant, retail moderen ini tidak lain adalah milik group Hero.  Dengan banyaknya kabar bahwa beberapa gerainya di tutup  bahkan dari salah satu media massa (sumber : finance.detik.com ) menyebutkan ada 6 gerainya yang akan di tutup tahun 2019 seperti Giant Ekspress Cinere Mall Giant Ekspres Mampang Prapatan Giant Ekspres Pondok Timur Giant Ekstra Jatimakmur Giant Ekstra Wisma Asri Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur. Mungkin kondisi ini sebagai efek dari kerugian yang dialami perusahaan di tahun 2017. Dimana kondisi yang semula masih untung sekitar Rp121 miliar di  tahun 2016 justru berubah menjadi kerugian di tahun 2017 sebesar Rp191 miliar.

Kondisi sebaliknya justru terjadi pada retail moderen Transmart. Seperti yang disampaikan oleh Satria Hamid Ahmadi, GM Corporate Communication PT.Trans Retail Indonesia. Jika Hero Group mengurangi jumlah gerainya, justru Transmart yang dahulu terkenal dengan nama Carrefour justru makin berkibar. “ Tahun 2018/2019 kami berencana membangun 26 gerai baru dan berencana mengembangkan ke Indonesia Timur, begitulah Satria menjelaskan.

Apa yang dilakukan oleh Transmart memang berhasil, sehingga bagaimanapun kondisinya retail moderen seperti  yang telah di jelaskan diatas seakan tidak menjadi kendala bagi  retail ini untuk terus melakukan ekspansi. Kenapa, karena strategi yang di jalankan  oleh Transmart cukup menarik dengan skema : format gerai 4 in 1 miliknya yakni berbelanja, bermain, bersantap dan menonton saat ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dan  bukan  hanya itu, perusahaan juga melakukan strategi dengan bekerjasama dengan aplikasi ride hailing dan starup honestbee untuk melayani customer dalam berbelanja online.

Dari uraian diatas, sejatinya ketika kita bicara soal bisnis retail terutama menyangkut konsep retail moderen. Ada beberapa hal yang semestinya menjadi perhatian  bagi pelaku bisnis retail tersebut. Karena beberapa kendala berikut bisa menjadi satu hambatan bagi pelaku industri jika mereka kurang bisa mengantisipasi beberapa hal berikut : (1). Mengikuti permintaan konsumen yang berubah-ubah. (2).  Mempertahankan loyalitas  pelanggan (3). Mengelola komunitas internal  (4). Meningkatkan kineja staff  (5).  Berpacu dengan  era digital. (6). Menentukan solusi teknologi terbaik untuk industri retail.   Sehingga dengan begitu banyaknya kendala yang di hadapi pebisnis ritel, maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan beberapa terobosan bisnis yang akan memaksimalkan potensi di bisnis ritel yang ada di Indonesia.

Dari kedua case study diatas, dan dengan melihat kondisi makro yang ada di tanah air saat ini sebenarnya perkembangan retail moderen masih bisa terus di tingkatkan. Kenapa, setidaknya ada dua hal yang menjadi dasar kenapa retail moderen masih bisa tumbuh sekalipun dalam kepungan bisnis e-commerce yang kian tinggi perputarannya. (1)  Adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini masih berada di kisaran level 5,07%. Angka ini masih menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi setidaknya untuk kawasan Asean. (2). Dengan terbentuknya  komposisi  terbesar dari angka pertumbuhan ekonomi makro kita yang komposisinya sekitar  5,07% berasal dari sektor konsumsi rumah tangga. Dimana angka ini  menduduki peringkat paling tinggi dari beberapa sektor, sehingga angka pertumbuhan ekonominya berada diangka 2,75%.

Bicara  industri retail yang ada di Indonesia, sejatinya memang hal ini bukan dominasi dari masalah yang mesti dihadapi pelaku bisnis retail itu sendiri. Namun sebenarnya apa yang terjadi dalam industri retail menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pelaku industrinya dan masyarakat.

Kongkretnya adalah, untuk hal yang berhubungan dengan keterkaitan pemerintah dalam menanggulangi masalah yang saat ini sedang  terjadi.  Kondisi ini jelas berhubungan dengan Peraturan Presiden No. 112 tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Jika pemerintah kurang tepat dalam merumuskan kebijakan yang mengatur kondisi diatas, maka hal itu akan berdampak pada persaingan yang tidak sehat antara peritel besar, sedang dengan pasar tradisional.

Karena secara bisnis, ritel itu memiliki dua nafas seperti yang pernah di sampaikan oleh Roy N. Mande. Retail is detail dan Retail is expansion. Ritel harus detail, jadi harus benar-benar diperhatikan, mulai dari interior toko, merchandising, harga diskon. Kedua, retail is expansion. Kalau ritel tidak menambah toko atau ekspansi beragam produk, ritel ada di posisi yang flat. Pasalnya, ritel harus membayar Upah Minimum Provinsi (UMP) yang meningkat tiap tahunnya dan biaya-biaya lain.

APLIKASI CRM, STRATEGI JITU MEMAKSIMALKAN POTENSI PEBISNIS RETAIL

Bicara retail dan kaitannya dengan peran aktif customer dalam sebuah bisnis. Maka aplikasi   CRM

(Customer Relationship Management), sebuah aplikasi bisnis yang akan memberikan benefit bagi pelaku bisnis dalam menyelesaikan masalah yang saat ini sedang di alami pebisnis retail.

Handri Kosada, CEO Barantum memberikan statemennya,” CRM memang sebuah aplikasi yang basicnya berasal dari database customer. Sehingga pada akhirnya aplikasi ini bisa berfungsi dua arah yaitu kedalam dan keluar.” Kedalam sistem ini akan mampu melakukan fungsinya dalam hal merapihkan dan membuat semua laporan yang terkait dengan bisnis menjadi lebih sempurna. Keluar, sistem ini akan menjadi sebuah “senjata” yang bisa mentrigger customer atau pihak ketiga dari bisnis retail dengan baik. Sehingga pada akhirnya semua pihak akan merasa happy dengan pengaplikasian sistem CRM dalam sebuah bisnis retail.

Contoh menarik dari apa yang telah di jelaskan diatas adalah bahwa : sistem CRM mampu menjadi terobosan menarik untuk mengatasi masalah yang terjadi : Pertama CRM  bisa menjadi strategi baru untuk meningkatkan mutu layanan serta membangun basis customer yang kita miliki agar mereka tetap loyal dan memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.  Dampaknya, jika kondisi ini di aplikasikan dengan baik dan benar, maka sudah pasti perusahaan akan bisa meningkatkan omzet atau laba dari yang sebelumnya di terima perusahaan. 


Kedua keberadaan aplikasi CRM, pada akhirnya bisa meningkatkan efisiensi operasional
perusahaan dari yang sebelumnya.  Kenapa, karena proses otomatisasi dari aktivitas penjualan dan proses layanan dapat  digunakan untuk mengurangi resiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow. Itulah kenapa, jika perusahaan ingin agar hasilnya bisa maksimal, maka pemanfaatan apikasi CRM ini dapat di kombinasikan antara pemanfaatan  teknologi web dan call center.. Hasil akhirnya adalah, setelah pemanfaatan kedua fungsi tersebut maka kendala yang biasa terjadi yaitu adanya kendala yang berupa birokrasi dan biaya serta proses administratif yang mungkin timbul dapat di hindari dengan baik dan benar.

Bagi anda yang ingin terus mendapatkan update soal bisnis di sektor industri properti dan konstruksi bisa terus menyimak artikelnya di Infokonstruksi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.