Strategi & Implementasi Redesign pada Bangunan Kuno di Lokasi Bisnis

0

Untuk memudahkan kita merefleksikan sebuah konsep  yang nantinya akan dijadikan satu acuan dalam merencanakan pengubahan strategi  design terhadap bangunan tersebut.  Maka setidaknya konsep Re-Design yang di jalankan oleh JOTRC bisa menjadi referensi :

  • Keberadaan kawasan kota tua akan di ubah ( Re-Design ) menjadi sebuah bangunan  yang tetap memiliki unsur sejarah.  Tetapi kelebihannya kawasan tersebut akan di jadikan satu kawasan publik yang ramah dan nyaman.  Caranya, bisa dengan mengkombinasikan unsur sejarah dengan beberapa konsep aktivitas budaya seperti : Pusat Seni, Pusat Budaya hingga Pusat Hiburan.  Dengan konsep seperti ini, maka masyarakat yang akan berkunjung ke kawasan kota tua sejatinya tidak  hanya sekedar untuk menikmati indahnya desain dan konsep banguna kota tua.  Tetapi lebih dari itu, mereka bisa mendapatkan hal positif lainnya seperti seni, budaya dan hiburan lainnya.
  •  Konsep Re-Design yang bersifat  fisik. Artinya konsep  bangunan yang ada sengaja di Re-Design dengan memperkuat komposisi seperti layaknya Kota Tua Green City. Yaitu sebuah kawasan yang banyak di penuhi dengan pepohonan. Di sisi yang lain, bisa juga konsep Re-Design nya diubah layaknya Flower  Dome yang terletak di Gardens by The Bay Singapura. Konsep itulah yang akan coba di  implementasikan pada Gedung Kerta Niaga yang terletak di lokasi  Pinangsia , Kecamatan Taman Sari,  Jakarta Barat. Itulah kenapa pada akhirnya bangunan itu disebut Gedung Hijau.

Flower Dome sendiri, adalah sebuah bangunan yang konsepnya adalah sebuah bangunan / rumah kaca. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat begitu banyak bunga-bunga indah yang berasal dari seluruh dunia.  Di dalam bangunan tersebut terdapat sekitar 30.000 jenis bunga dan 150 spesias  tumbuh-tumbuhan yang ada di seluruh dunia.

Dari Flower  Dome, pada akhirnya  kita bisa menjadi tahu, bahwa sebenarnya sebuah bangunan kuno dapat juga di Re-Design menjadi sesuatu yang memiliki value lain.  Sehingga dengan implementasi tersebut, akan membuat bangunan kuno tersebut mendapatkan 2 keunggulan sekalian. Pertama  keberadaan bangunan tersebut masih tetap menjadi bangunan kuno yang memiliki nilai histori dengan baik. Kedua bangunan kuno yang akan menjadi sebuah bangunan baru yang di deskripsikan dari perubahan yang  terjadi dari sisi desain arsitekturnya.  Dengan kondisi itulah, maka  akan menjadi cukup menarik untuk mengembangkan atau mengcreate sebuah  bangunan kuno menjadi sebuah potensi bisnis yang menguntungkan.

 Dari apa yang coba di deskripsikan diatas, menyangkut bagaimana memaksimalkan bangunan – bangunan kuno yang ada di Jakarta. Pada akhirnya kita bisa membuatkan satu analisa bisnis yang memadukan 2 sektor  industri pariwisata dan bisnis investasi.  Kedua hal itulah yang akan di implementasikan pada bangunan kuno yang ada di kawasan bisnis terbaik.

  • Ketika bangunan kuno tersebut berbentuk properti seperti : MONAS, Masjid ISTIQLAL, Gereja Katedral, Tugu Proklamasi, Galangan Kapal VOC. Konsep pengembangan bisnis yang bisa di jalankan pada bangunan – bangunan tersebut adalah :
  • Bangunan yang ada di Re-Design dengan konsep desain arsitektur dan interior kekinian. Jika hal itu bisa di lakukan,  maka keberadaan bangunan kuno tersebut akan menjelma menjadi sebuah bangunan lama berkonsep baru ( design baru).
  • Ketika bangunan tersebut sudah hadir menjadi bentuk yang lain dalam skala desain arsitektur dan interior yang berbeda maka bangunan tersebut menjadi sebuah objek pariwisata yang baru.
  • Ketika bangunan itu berbentuk bangunan kuno seperti Museum Nasional Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, Stasiun Batavia dan Stasiun Jakarta  Kota. Maka  beberapa konsep pengembangan bisnis yang bisa di  implementasika pada bangunan-bangunan tersebut adalah :
  • Membuat sebuah kolaborasi bisnis yang biasa di sebut dalam istilah bisnis 3C ( Collecting, Collaboration and Commerce).  Apa maksud dari konsep 3C itu sebenarnya. Yaitu sebuah konsep kolaborasi  yang mencoba memadukan antara unsur Budaya atau Sejarah, Unsur Bisnis dan Nilai Investasi.  Dan untuk memudahkan penjelasan menyangkut kolaborasi 3C adalah sebagai berikut ; Misalkan dari beberapa bangunan kuno seperti Museum Nasional Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, Stasiun Batavia dan Stasiun Jakarta  Kota. Yaitu pada bangunan tersebut di hadirkan beberapa sektor bisnis yang sedang update seperti Bidang Fashion, Makanan dan Hiburan. 
  • Realisasi dengan adanya kolaborasi 3C tersebut adalah. Bahwa nantinya dalam bangunan kuno tersebut akan di hadirkan pojok  Café, Gallery Fashion hingga aktivitas peragaan busana. Jika konsep kolaborasi  ini dilakukan maka bangunan kuno tersebut akan mendapatkan minimal 2 keuntungan. Yaitu keuntungan  bahwa bangunan tersebut tidak akan di lupakan orang, kedua pengelola bangunan tersebut akan bisa mendapatkan kolaborasi bisnis/ keuntungan bisnis yang di peroleh dari para penyewa space yang ada di bangunan  tersebut.

Jadi apapun bentuk dan modelnya, ketika bangunan kuno yang lokasinya berada di kawasan bisnis. Sebaiknya strategi yang akan di jalankan dengan menyesuaikan konsep dan fungsi bangunan kuno yang ada dengan model strategi bisnis yang akan di jalankan apakah konsep Re-Design atau konsep kolaborasi 3C.  Minimal dengan menggunakan kedua strategi tersebut, bangunan kuno yang  lokasinya berada di kawasan bisnis akan bisa memberikan beberapa keuntungan.  Tidak saja dalam hal yang berhubungan dengan potensi pariwisata karena termasuk bangunan kuno.  Ataupun mampu mendatangkan potensi bisnis dengan menggunakan strategi 3C.

Leave A Reply

Your email address will not be published.