RE-DESIGN” Bangunan Kuno, Sebuah Strategi Mengembalikan Potensi Sektor Properti
Apa yang dilakukan Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) dengan konsep Re-Design dari Kawasan Kota Tuanya. Memang pada akhirnya bukan saja semata untuk mengembalikan kemegahan Kota Tua yang dahulu sempat berjaya. Tetapi lebih dari itu adalah sebuah upaya untuk mengelola potensi bisnis yang ada di kawasan tersebut sehingga menjadi salah satu Icon Propinsi DKI Jakarta.
Bicara soal re-design dan konsep pengembangan bangunan-bangunan kuno yang ada di Jakarta. Sebenarnya jika kita ingin melihatnya dari beberapa sudut. Kita bisa mengembangkan kondisi tersebut menjadi 2 hal yang sangat mungkin di lakukan. Apalagi kita melihat saat ini banyak bangunan – bangunan kuno yang ada di Jakarta.
Ambil contoh bangunan kuno yang ada di kawasan kota tua. Dahulu kawasan ini cukup terkenal dan di kenal pada zaman Hindia Belanda, tetapi saat ini beberapa bangunan kuno yang masih disana hanyalah sebagai catatan sejarah bangsa Indonesia. Seperti misalnya : (1) Museum Fatahilah (2) Pasar Petak Sembilan Glodok (3) Klenteng Jin De Yuan ( Vihara Dharma Bhakti) (4) Magic Art 3D Museum Jakarta (5) Toko Merah (6) Café Batavia (7) Jembatan Kota Intan (8) Museum Wayang (9) Pasar Asemka (10) Pelabuhan Sunda Kelapa.
Jika di perhatian dari ke-10 bangunan kuno yang ada di kawasan kota tua, jelas keberadaan bangunannya sendiri memang cukup beragam. Dari mulai konsep arsitektur klasiknya, hingga integritas kawasan komersial yang dipadukan dengan bangunan- bangunan tersebut sehingga bisa jadi obyek wisata pendidikan yang lebih menarik.
Mungkin bagi kita para pengelola kawasan bangunan tua yang masih bingung soal konsep Re-Design. Kita bisa melihatnya dari konsep Re-Design yang di jalankan oleh Old Town Revitalization Corporation (JOTRC). Setidaknya dari 2 konsep awal yang di jalankan oleh JOTRC terhadap kawasan kota tua bisa di jadikan acuan dalam melakukan re-design bagi beberapa bangunan tua yang ada di sekitar kawasan bisnis.
- Konsepnya adalah mencoba mengubah view bangunan tua yang ada di Jakarta terutama di lokasi yang menjadi sentral bisnis menjadi bangunan heritage. Ada dua keuntungan ketika sebuah bangunan di ubah menjadi sebuah Heritage. Sudah pasti keberadaan bangunan tersebut akan tampil sebagai sebuah produk sejarah ( pariwisata ) dan produk investasi.
- Mengubah konsep desain arsitektur dan interior dari bangunan-bangunan kuno tersebut menjadi sesuatu yang menarik bahkan mungkin menjadi sebuah design arsitektur yang berbeda. Dengan pengubahan tersebut, maka bangunan kuno tersebut akan muncul dengan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.
Inilah sebuah strategi yang mungkin bisa di jalankan untuk bangunan – bangunan kuno yang posisinya kebetulan berada di kawasan bisnis ternama atau kawasan primary dari sebuah lokasi properti. Selain bangunan tersebut memiliki nilai sejarah, sebenarnya bangunan – bangunan itu bisa menjadi obyek wisata dan bisnis.
Seperti misalnya bangunan : MONAS ( Monumen Nasional ) di Kecamatan Gambir Jakarta Pusat, Masjid ISTIQLAL di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat, Museum Nasional Indonesia di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Museum Seni Rupa dan Keramik di lokasi Kecamatan Taman Sari Kota, Jakarta Barat, Bangunan Gereja Katedral di Daerah Kota, Jakarta Pusat, Museum Bahari dan Galangan Kapal VOC yang berlokasi di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Tugu Proklamasi di Jln Pegangsaan Timur- Jakarta Pusat, Stasiun Batavia di Pinangsia, Taman Sari- Jakarta Barat dan Stasiun Jakarta Kota di lokasi
Strategi & Implementasi Redesign pada Bangunan Kuno di Lokasi Bisnis
Untuk memudahkan kita merefleksikan sebuah konsep yang nantinya akan dijadikan satu acuan dalam merencanakan pengubahan strategi design terhadap bangunan tersebut. Maka setidaknya konsep Re-Design yang di jalankan oleh JOTRC bisa menjadi referensi :
- Keberadaan kawasan kota tua akan di ubah ( Re-Design ) menjadi sebuah bangunan yang tetap memiliki unsur sejarah. Tetapi kelebihannya kawasan tersebut akan di jadikan satu kawasan publik yang ramah dan nyaman. Caranya, bisa dengan mengkombinasikan unsur sejarah dengan beberapa konsep aktivitas budaya seperti : Pusat Seni, Pusat Budaya hingga Pusat Hiburan. Dengan konsep seperti ini, maka masyarakat yang akan berkunjung ke kawasan kota tua sejatinya tidak hanya sekedar untuk menikmati indahnya desain dan konsep banguna kota tua. Tetapi lebih dari itu, mereka bisa mendapatkan hal positif lainnya seperti seni, budaya dan hiburan lainnya.
- Konsep Re-Design yang bersifat fisik. Artinya konsep bangunan yang ada sengaja di Re-Design dengan memperkuat komposisi seperti layaknya Kota Tua Green City. Yaitu sebuah kawasan yang banyak di penuhi dengan pepohonan. Di sisi yang lain, bisa juga konsep Re-Design nya diubah layaknya Flower Dome yang terletak di Gardens by The Bay Singapura. Konsep itulah yang akan coba di implementasikan pada Gedung Kerta Niaga yang terletak di lokasi Pinangsia , Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Itulah kenapa pada akhirnya bangunan itu disebut Gedung Hijau.
Flower Dome sendiri, adalah sebuah bangunan yang konsepnya adalah sebuah bangunan / rumah kaca. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat begitu banyak bunga-bunga indah yang berasal dari seluruh dunia. Di dalam bangunan tersebut terdapat sekitar 30.000 jenis bunga dan 150 spesias tumbuh-tumbuhan yang ada di seluruh dunia.
Dari Flower Dome, pada akhirnya kita bisa menjadi tahu, bahwa sebenarnya sebuah bangunan kuno dapat juga di Re-Design menjadi sesuatu yang memiliki value lain. Sehingga dengan implementasi tersebut, akan membuat bangunan kuno tersebut mendapatkan 2 keunggulan sekalian. Pertama keberadaan bangunan tersebut masih tetap menjadi bangunan kuno yang memiliki nilai histori dengan baik. Kedua bangunan kuno yang akan menjadi sebuah bangunan baru yang di deskripsikan dari perubahan yang terjadi dari sisi desain arsitekturnya. Dengan kondisi itulah, maka akan menjadi cukup menarik untuk mengembangkan atau mengcreate sebuah bangunan kuno menjadi sebuah potensi bisnis yang menguntungkan.
Dari apa yang coba di deskripsikan diatas, menyangkut bagaimana memaksimalkan bangunan – bangunan kuno yang ada di Jakarta. Pada akhirnya kita bisa membuatkan satu analisa bisnis yang memadukan 2 sektor industri pariwisata dan bisnis investasi. Kedua hal itulah yang akan di implementasikan pada bangunan kuno yang ada di kawasan bisnis terbaik.
- Ketika bangunan kuno tersebut berbentuk properti seperti : MONAS, Masjid ISTIQLAL, Gereja Katedral, Tugu Proklamasi, Galangan Kapal VOC. Konsep pengembangan bisnis yang bisa di jalankan pada bangunan – bangunan tersebut adalah :
- Bangunan yang ada di Re-Design dengan konsep desain arsitektur dan interior kekinian. Jika hal itu bisa di lakukan, maka keberadaan bangunan kuno tersebut akan menjelma menjadi sebuah bangunan lama berkonsep baru ( design baru).
- Ketika bangunan tersebut sudah hadir menjadi bentuk yang lain dalam skala desain arsitektur dan interior yang berbeda maka bangunan tersebut menjadi sebuah objek pariwisata yang baru.
- Ketika bangunan itu berbentuk bangunan kuno seperti Museum Nasional Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, Stasiun Batavia dan Stasiun Jakarta Kota. Maka beberapa konsep pengembangan bisnis yang bisa di implementasika pada bangunan-bangunan tersebut adalah :
- Membuat sebuah kolaborasi bisnis yang biasa di sebut dalam istilah bisnis 3C ( Collecting, Collaboration and Commerce). Apa maksud dari konsep 3C itu sebenarnya. Yaitu sebuah konsep kolaborasi yang mencoba memadukan antara unsur Budaya atau Sejarah, Unsur Bisnis dan Nilai Investasi. Dan untuk memudahkan penjelasan menyangkut kolaborasi 3C adalah sebagai berikut ; Misalkan dari beberapa bangunan kuno seperti Museum Nasional Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari, Stasiun Batavia dan Stasiun Jakarta Kota. Yaitu pada bangunan tersebut di hadirkan beberapa sektor bisnis yang sedang update seperti Bidang Fashion, Makanan dan Hiburan.
- Realisasi dengan adanya kolaborasi 3C tersebut adalah. Bahwa nantinya dalam bangunan kuno tersebut akan di hadirkan pojok Café, Gallery Fashion hingga aktivitas peragaan busana. Jika konsep kolaborasi ini dilakukan maka bangunan kuno tersebut akan mendapatkan minimal 2 keuntungan. Yaitu keuntungan bahwa bangunan tersebut tidak akan di lupakan orang, kedua pengelola bangunan tersebut akan bisa mendapatkan kolaborasi bisnis/ keuntungan bisnis yang di peroleh dari para penyewa space yang ada di bangunan tersebut.
Jadi apapun bentuk dan modelnya, ketika bangunan kuno yang lokasinya berada di kawasan bisnis. Sebaiknya strategi yang akan di jalankan dengan menyesuaikan konsep dan fungsi bangunan kuno yang ada dengan model strategi bisnis yang akan di jalankan apakah konsep Re-Design atau konsep kolaborasi 3C. Minimal dengan menggunakan kedua strategi tersebut, bangunan kuno yang lokasinya berada di kawasan bisnis akan bisa memberikan beberapa keuntungan. Tidak saja dalam hal yang berhubungan dengan potensi pariwisata karena termasuk bangunan kuno. Ataupun mampu mendatangkan potensi bisnis dengan menggunakan strategi 3C.