Bisnis Konstruksi Pasca Covid, Terobosan untuk Mendapatkan Proyek Luar Negeri
Pelaku bisnis konstruksi Indonesia, memang saat ini tidak saja terkenal di dalam negeri. Tetapi ada juga beberapa pelaku konstruksi atau biasa di sebut kontraktor sudah bisa bersaing di dunia international. Hal ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan bisnis konstruksi pasca covid. Sehingga pelaku bisnis konstruksi Indonesia tidak saja mengejar proyek dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Pengalaman adalah guru terbaik memang itu bukanlah selogan belaka. Tetapi hal itu bisa menjadi satu pembelajaran penting yang akan sangat membantu bagi pelaku bisnis dalam melakukan ekspansi bisnisnya. Karena bisnis itu berkembang dan semua itu memang mesti di persiapkan jauh hari sebelum waktunya tiba.
Seperti juga dengan bisnis di industri konstruksi kita tahu bahwa saat ini Indonesia sudah mulai di kenal di kancah bisnis konstruksi luar negeri. Sekalipun belum banyak kontraktor Indonesia yang bermain di luar negeri. Setidaknya dari beberapa proyek di luar negeri kita sudah bisa berkata bahwa kontraktor Indonesia mampu bersaing dengan kontraktor luar negeri. Sehingga ini bisa jadi salah satu strategi bisnis perusahaan untuk pengembangan konstruksi pasca covid.
Sebut saja misalnya salah satu kontraktor BUMN Indonesia PT Wijaya Karya ( Persero) atau yang lebih di kenal dengan sebutan WIKA Kontraktor. Kemampuannya dalam menangani sebuah proyek konstruksi tidak saja di dalam negeri tetapi di luar negeri sudah tidak di ragukan lagi. Terbukti saat ini proyek – proyek luar negeri yang di jalankan oleh WIKA Kontraktor cukup banyak tidak saja ada di satu negara atau benua tetapi sudah menyebar. Sebuah prestasi yang bisa membanggakan tidak saja internal perusahaan tetapi juga untuk negara. Itulah contoh salah satu kontraktor Indonesia yang bermain di luar negeri.
Nah jika kondisi seperti ini bisa di jalankan oleh banyak kontaktor di Indonesia, maka pasca covid kontraktor Indonesia bisa lebih aktif dan agresif untuk bisa mendapatkan proyek-proyek yang ada di luar negeri. Karena untuk mendapatkan proyek tersebut tidak juga harus berjuang sendiri. Banyak cara yang bisa di jalankan oleh pelaku bisnis kontraktor agar bisa mendapatkan proyek konstruksi dan infrastruktur yang ada di dunia.
Beberapa strategi yang bisa di jalankan seperti misalnya : (1) Perusahaan kontraktor besar melakukan pendekatan kepada pejabat kementerian setingkat Kementerian PUPR yang ada di Indonesia. Tujuan bisa bermacam-macam salah satunya nya kerjasama alih teknologi misalnya (2) Perusahaan kontraktor nasional melalui Asosiasi bidang konstruksi atau sejenisnya melakukan kerjasama antar lembaga dengan asoasiasi sejenis yang ada di suatu negara. Kerjasama ini bisa sebagai pintu pembuka bagi terjalinnya kerjasama sebuah proyek konstruksi (3) Perusahaan kontraktor besar mengajak kontraktor menengah atau kecil untuk sama-sama menjalankan satu proyek konstruksi dan infrastruktur yang ada di luar negeri.
Kesemua hal diatas adalah salah satu strategi yang bisa di kembangkan oleh pelaku konstruksi Indonesia agar bisa meningkatkan kualitas dan jaringannya dengan kontraktor di luar negeri. Sehingga ini bukan semata hanya sekadar mendapatkan proyek semata tetapi menjadi satu konektivitas yang akan bisa bermanfaat dalam jangka panjang. Ingat satu hal bahwa pekerjaan konstruksi dan infrastruktur itu bukan kerja dominasi pekerja lokal. Tetapi ini adalah pekerjaan yang bersifat dinamis, artinya siapapun berhak mengerjakan proyek tersebut selama hasilnya memang bisa di pertanggungjawabkan.
Nah terkait dengan keberhasilan WIKA Konstruksi dalam mengerjakan proyek di luar negeri. Berikut kami berikan sedikit penjelasan proyek apa saja yang pernah di kerjakan oleh kontraktor Indonesia di luar negeri :
- Proyek Istana Kepresidenan Nigeria
Deskripsi tugas yang diberikan kepada kontraktor Indonesia adalah : WIKA bertanggung jawab menyelesaikan empat bangunan meliputi ballroom, head of state atau bangunan pendukung di sekitar ballroom, service building atau pusat kontrol dan pavillion of president atau tempat tinggal presiden beserta keluarga.
- Proyek Sanying Metro Line Taiwan
Proyek ini merupakan pengerjaan jalur MRT inner ring road di kota New Taipei City. Jalur yang diberi nama Sanying Line ini nantinya akan membentang sepanjang 14,3 kilometer (Km) dan menghubungkan daerah Tucheng, Sanxia, dan Yingge dengan 13 stasiun pemberhentian.
- Proyek Limbang Cable Stay Bridge Malaysia
WIKA menggarap proyek Proposed Sg. Limbang Cable Stayed Bridge di Sarawak. WIKA Digandeng oleh salah satu BUMN di Serawak dengan scope pekerjaan struktur utama jembatan, WIKA mulai mengerjakan proyek jembatan yang akan menghubungkan kota Limbang ke Brunei Darussalam ini pada tahun 2018 lalu, dan direncanakan akan selesai pada tahun 2021.
- Proyek Clarin Bridge Filipina
WIKA membangun konektivitas antara Provinsi Bohol ke Pulau Panglau yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Filipina melalui proyek Reconstruction of Clarin Bridge.
- Proyek Yangon Railway Upgrading dan Yangon Mandalay Circular Improvenet Myanmar
WIKA resmi digandeng oleh kontraktor terbesar Myanmar, Shwe Taung. Setelah hampir 2 tahun WIKA menggarap perbaikan rel kereta double track sepanjang 44 Km di kota Yangon, proyek ini ditargetkan mampu rampung pada Desember 2020.
Jadi untuk apa kita berdiam diri dengan melihat kondisi yang saat ini menerpa semua negara di dunia. Konsep kerjasama dan saling mendukung satu dengan lainnya adalah salah satu cara untuk bisa menjadi mitra strategi bagi kontraktor yang ada di luar negeri.
Bagi anda yang saat ini masih bingung dalam menjalankan aktivitasnya dalam masa pandemi. Jangan ragu untuk terus mengikuti artikel yang kami publish di Media Infokonstruksi. Karena kami akan terus mengupdate kondisi terkini industri konstruksi di Indonesia.