Desain Interior, Inspirasi Bangunan Rumah dari Komposisi Tata Letak Ruangan

0

Pengaturan komposisi ruangan, yang di padukan dengan  implementasi produk membuat desain interior menjadi salah satu strategi untuk mempercantik ruangan. Itulah yang menjadi dasar kenapa pada akhirnya sebuah desain interior bisa menjadi salah satu cara  untuk menjadi inspirasi bangunan rumah.

Karena sebuah bangunan itu sendiri membutuhkan yang namanya konsep tata letak. Dimana tata letak tersebut sejatinya bisa di lakukan dengan kita mengoptimalkan  konsep desain interior yang di padukan dengan instrumen perabot atau aksesoris rumah yang ada di dalam sebuah bangunan.

Desain Interior, Strategi Mengoptimalkan Potensi sebuah Nuansa dalam Rumah

Sama kondisinya dengan inspirasi  yang berasal dari desain arsitektur. Karena dengan menggunakan instrumen desain interior maka sebuah rumah bisa menjadi solusi terkini dalam industri properti.  Penjelasannya adalah sebagai berikut : Jika sebuah desain arsitektur secara nyata mampu memberikan penghematan yang cukup signifikan menyangkut pemanfaatan sumber energi alami dengan konsep desain arsitektur yang lebih banyak memberikan bukaan pada sebuah ruang. Maka desain interior-pun pada dasarnya dapat dioptimalkan sebagai sebuah media yang mampu sebagai alat untuk mencegah terjadinya pemborosan energi dalam sebuah rumah.

Sekalipun jika dirasa apa yang diberikan desain interior dalam upaya memaksimalkan  terciptanya konsep hunian yang hemat energi, tapi pada kenyataannya jika direncanakan dengan cukup baik maka dapat pula dikatakan bahwa desain interior mampu memberi kontribusi positif bagi terciptanya sebuah hunian yang hemat energi. Caranya tentu saja dengan menentukan spesifikasi bangunan rumah yang bagus di sesuaikan dengan konsep desain interior yang hemat energi.

Untuk mudahnya dapat dijelaskan sebagai berikut. Seandainya rumah atau ruangan yang anda miliki memiliki luasan yang terbatas, maka alangkah baiknya jika konsep desain interior yang dipilih bukan bergaya classic tapi sebaiknya bergaya minimalis. Bisa minimalis dengan sentuhan moderen. Hal itu cukup beralasan jika kita dapat menjelaskannya dengan gambaran sebagai berkut :

  1. Gaya classic pada sebuah ruangan biasanya akan menempatkan material desain interior yang bersifat rumit seperti misalnya pilihan furniture yang berbentuk ukiran atau furniture yang ukurannya cukup besar.
  2. Beda dengan gaya minimalis yang sudah pasti, jika minimalis yang dipilih benar-benar menganut kaidah konsep gaya minimalis, maka material desain interior atau property yang ditempatkan dalam ruangan sudah pasti yang bersifat fungsional bukan lagi property yang bersifat asesories atau perabot tambahan.
  3. Gaya classic biasanya menampilkan warna-warna yang agak gelap, seperti merah atau hitam. Warna itu biasanya cenderung menyerap cahaya, beda dengan gaya minimalis yang lebih memilih warna-warna cerah seperti kuning, putih atau cream, sehingga cahaya yang jatuh ke warna tersebut akan dipantulkan ke areal lain.

Solusi Pemilihan Produk Desain Interior,   Konsep Inspirasi Bangunan Rumah secara langsung

Lantas jika memang demikian, solusi seperti apa yang dapat diberikan sebuah desain interior untuk menciptakan konsep sebuah rumah yang bersifat hemat energi. Pada kondisi seperti ini, ada beberapa hal yang secara nyata dan langsung dapat diberikan sebuah desain interior bagi sebuah ruangan.

  1. Pemilihan finishing dinding / tembok

Perlu diingat, aplikasi sebuah finishing cat pada dinding/tembok jika salah dalam menerapkan konsep aplikasi produk, pada akhirnya bukan saja terjadi salah konsep atau memiliki dampak psykologis yang kurang baik bagi si penghuni rumah.

Pun, dengan salah aplikasi-pun dapat menimbulkan pemborosan energi dalam ruangan itu sendiri. Ambil contoh masalah pemilihan warna cat di media dinding/ tembok.  Sebaiknya untuk ruangan yang ingin menerapkan konsep hemat energi pada ruangan yang dimilikinya, jangan sekali-kali memilih warna-warna cat untuk dinding yang sifatnya gelap. Kenapa, karena sifat gelap itu sendiri pada kenyataanya justru dapat menyerap cahaya yang tertuju kepadanya. Konsekuensinya adalah, yang semula kita berharap dengan hanya memasang satu atau dua titik cahaya dalam ruangan itu sudah cukup, tapi karena salah dalam pengaaplikasian warna di dinding/ tembok, maka ruangan menjadi kurang terang.

Tapi sebaliknya, jika kita memilih warna-warna cat yang cerah, ibaratnya seperti warna putih atau cream, maka sudah dapat dipastikan beberapa hal positif dapat diperoleh. Pertama, secara psykologis ruangan tampak  menjadi lebih terang dan luas. Kedua warna terang atau cerah yang terdapat pada media seperti dinding/ tembok, pada saat terkena sinar, maka secara otomatis sinar tersebut akan dipantulkan ke areal lain dari ruangan tersebut, sehingga ruangan menjadi lebih terang sekalipun jumlah titik lampu yang dipasang tidak banyak.

  • Pemilihan produk furniture dan asesoriesnya

Untuk pemilihan produk furniture, karena pada dasarnya furniture juga berupa benda yang  secara langsung ataupun tidak juga mampu menyerap cahaya yang berasal dari produk seperti lampu. Maka alangkah baiknya, jika produk furniture yang dipilih bukan produk yang memiliki bentuk  yang bersifat arstistik. Yaitu produk-produk furniture yang masuk katagori produk classic atau etnik. Karena, dengan bentuknya yang classic atau etnik , biasanya produk tersebut memiliki ukuran yang cukup besar, jika produk seperti itu ditempatkan dalam sebuah ruangan, maka bisa jadi cahaya yang semula dapat menerangi seluruh ruangan menjadi terhalang dengan adanya furniture tersebut.

  • Pemilihan produk lighting

Terkait dengan produk penghasil cahaya sendiri yaitu lighting/ lampu. Jika memang kita ingin semaksimal mungkin membuat ruangan menjadi hemat energi, usahakan pilih jenis lampu yang lebih mengedepankan fungsi dibanding nilai seni atau estetikanya. Jadi dapat dikatakan, lampu-lampu yang sifatnya lebih banyak hiasan atau pajangan seperti lampu gantung, lampu crystal atau lampu yang mendukung konsep gaya classic atau etnik dihindari. Pilihannya adalah lampu-lampu yang memang secara fungsi sebagai penerang semata.

Disamping beberapa pilihan produk  yang telah dijelaskan diatas, memang masih banyak produk yang secara nyata kurang bermanfaat pada saat kita ingin menciptakan konsep hunian hemat energi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, untuk menciptakan hunian/ ruangan yang hemat energi, sebaiknya pilihlah produk-produk yang lebih menonjolkan fungsinya dibanding menonjolkan seni atau artistiknya semata. Dengan begitu, maka kita akan lebih mudah melakukan kontroling terhadap pemakaian energi yang ada dirumah tersebut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.