Strategi Perhitungan Kebutuhan Bahan dalam Proses Pembangunan Konstruksi
Pembangunan properti adalah sebuah proses yang perjalanannya cukup panjang. Dimulai dengan perencanaan desain dan di akhiri dengan pembangunan fisik. Sehingga jika semua hal telah di persiapkan dengan baik dan benar, maka jadual yang telah di tetapkan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Tetapi jika tidak, maka proses konstruksinya akan berjalan melewati jadual yang telah di tentukan.
Fase penting dari proses konstruksi adalah pada saat proses penghitungan kebutuhan bahan bangunan. Jika hal itu salah, maka sudah pasti pelaksana konstruksi akan rugi karena harus menanggung kekurangan tersebut. Tetapi jika di persiapkan dengan baik maka bisa jadi proyek tersebut menguntungkan.
4 Model Proyek Konstruksi dalam Industri Konstruksi, Semua Acuannya sama Perhitungan Bahan Bangunan
Apapun proyek konstruksi yang akan di jalankan sudah pasti prosesnya sama ada kesiapan untuk perencanaan kebutuhan bahan material. Sehingga perlu adanya persiapan yang sungguh-sungguh menyangkut bagaimana proses itu di jalankan secara benar.
- Proyek Konstruksi yang berupa Bangunan seperti Permukiman atau Perumahan
Sering disebut sebagai residential construction, karena dalam proyek konstruksi seperti biasanya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu proyek konstruksi massal dan pribadi. Dimana beberapa contoh dari proyek konstruksi ini adalah perumahan, hotel, apartemen atau vila merupakan proyek konstruksi yang melibatkan teknologi. Kegiatan pembangunan ini dilakukan melalui dua cara yaitu secara massal dan pribadi. Hal yang umum terjadi dalam proyek konstruksi jenis ini adalah selalu memerlukan sebuah perencanaan wilayah yang cukup matang, di sebabkan proyek seperti ini akan selalu di dukung dengan beberapa proyek supporting seperti penyediaan fasilitas dan jaringan infrastruktur berupa air bersih, listrik, telepon, jalan dan sarana–sarana lainnya.
- Proyek konstruksi yang berupa pembangunan seperti Gedung – Gedung bertingkat
Jenis proyek konstruksi ini biasanya sering juga di sebut dengan istilah Building construction. Deskripsi dari keberadaan jenis proyek konstruksi ini adalah sebagai berikut : bahwa konstruksi bangunan gedung menjadi jenis pekerjaan atau proyek yang saat ini banyak dikerjakan karena tipe proyek seperti ini fokus menekankan pertimbangan konstruksi, pertimbangan–pertimbangan terhadap teknologi yang bersifat praktis dan pertimbangan terhadap peraturan bangunan setempat.
- Proyek konstruksi yang berhubungan dengan Teknik sipil
Biasanya disebut dengan istilah asingnya menjadi engineering construction. Dengan ciri-ciri yang ada dalam proyek ini biasanya seperti misalnya Pemilik proyek konstruksi yang berhubungan dengan teknik sipil ini dari kelompok pemerintah, baik itu pemerintah di tingkat nasional (pusat) atau pemerintah di tingkat kabupaten/kota/daerah. Ada ciri khusus lain yang biasanya ada dalam proyek konstruksi jenis ini yaitu dalam pengerjaan proyek ini adalah elemen–elemen desain, keuangan dan pertimbangan hukum meskipun proyek ini memiliki kecenderungan sifat tidak mengambil keuntungan banyak/nonprofit yang memfokus kepada pelayanan/layanan masyarakat umum (public services).
- Proyek konstruksi yang berhubungan dengan kondisi sebuah industri.
Dengan adanya ikatan atau keterkaitan dengan bidang industri, maka sering disebut dengan istilah industrial construction. Jenis proyek-proyek yang masuk dalam kategori ini bisa dilakukan oleh sembarang orang, harus memerlukan keahlian khusus yang berhubungan dengan perencanaan terutama terkait dengan desain dan konstruksinya. Walaupun sifatnya relatif kecil terhadap industri konstruktif namun memiliki komponen yang penting dalam hal pengembangan terhadap bangunan industri. Pemilik proyek, umumnya berasal dari sebuah perusahaan atau industri yang besar seperti perusahaan minyak, perusahaan kimia dan perusahaan farmasi.
Rumus Cepat Bagaimana menghitung kebutuhan material bangunan rumah
Salah satu cara yang bisa anda gunakan untuk mempercepat perhitungan kebutuhan material bangunan rumah adalah dengan cara seperti di bawah ini :
Rumus Kebutuhan Bahan Bangunan
Pada umumnya, perhitungan bahan bangunan yang diperlukan untuk dapat melakukan sebuah pekerjaan bisa Anda hitung dengan menggunakan rumus:
KMB = VP X KMS
Keterangan
- KMB adalah Kebutuhan Material Bangunan
- VP adalah Volume Pekerjaan
- KMS adalah Kebutuhan Material Persatuan
Contoh Menghitung Bahan Bangunan
Apabila Anda ingin memasang dinding batu bata yang memiliki lebar 6 m dengan ketinggian 3 m, berapakah jumlah batu bata berukuran 5 cm x 10 cm x 20 cm yang diperlukan?
- Volume pasangan dinding batu bata adalah 6 m x 3 m = 18 m2.
- Dari data analisa harga satuan maka bisa kita lihat bahwa kebutuhan batu bata per meter persegi, yaitu 70 bh.
- Kemudian dikalikan 18 m2 x 70 bh = 1.260 bh batu bata.
Jadi, dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut maka dibutuhkan batu bata berukuran 5 cm x 10 cm x 20 cm sebanyak 1.260 bh. Sedangkan untuk perhitungan kebutuhan semen, pasir pada pekerjaan dinding bata tersebut bisa Anda hitung dengan menggunakan cara seperti diatas.