Strategi Cermat Menghitung Kebutuhan Bahan Bangunan dalam Proses Konstruksi
Merencakan sebuah proses pekerjaan konstruksi bisa dilakukan secara mudah tetapi bisa juga secara sulit. Maksudnya adalah, ketika kita merencanakan semua proses secara mudah maka proses kerjanya akan cepat. Tetapi sebaliknya jika proses yang terjadi menimbulkan banyak pertanyaan maka proses kerja konsruksinya sudah pasti akan berjalan dengan waktu yang tidak sebentar.
Dari sekian banyak proses yang mungkin bisa menjadi perhatian kita terkait proses yang mesti kita jalankan dalam pelaksanaan kerja konstruksi adalah penghitungan atau cara menghitung kebutuhan material bangunan rumah. Jika proses pembangunannya berhubungan dengan rumah. Tetapi jika berhubungan dengan proyek gedung, maka prosesnya adalah penghitungan untuk kebutuhan pembangunan gedung.
Cara cepat melakukan penghitungan kebutuhan material bangunan rumah
Sebenarnya banyak cara dilakukan untuk menghitung kebutuhan material dalam proses konstruksi. Dimana salah satu yang bisa di lakukan adalah dengan menghitung kebutuhan material bangunan bisa dicari dengan melakukan pendekatan dari masing-masing item pekerjaan yang akan dilakukan.
Sebagai contoh misalnya, kita akan merencanakan pembangunan atau pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan dinding batu bata . Maka sudah pasti perhitungan yang harus kita lakukan adalah terkait dengan semua hal yang berhubungan dengan proses pekerjaan tersebut dari awal hingga akhir pekerjaan.
Oleh karena itu, akan ada rincian pemasangan batu bata, plesteran, acian dan pengecetan. lalu pada setiap item pekerjaan tersebut perlu dicari berapa volumenya, langkah selanjutnya yaitu mencari data analisa harga satuan bangunan untuk melihat prosentase penggunaan material dalam suatu satuan entah itu m1,m2 atau m3. data tersebut bisa diperoleh dengan melihat analisa BOW, SNI analisa harga satuan, atau membuat analisa sendiri berdasarkan penelitian dan pengalaman di lapangan selama melaksanakan pembangunan. untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan ini 🙂
Data untuk menghitung kebutuhan material bangunan rumah dalam proses konstruksi
- Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
- Pekerjaan tersebut didalamnya terdapat rincian kegiatan apa saja?
- Berapa volume item pekerjaan tersebut?
- Data analisa harga satuan pekerjaan bisa dari SNI standar nasional indonesia, analisa BOW, standar perusahaan atau membuat analisa sendiri.
- Volume dikalikan analisa harga satuan maka akan diperoleh jumlah material yang dibutuhkan.
- Safety factor/ wise/ material terbuang/ angka keamanan, ditambahkan kedalam hasil akhir pehitungan untuk mengantisipasi kekurangan material.
- Sampai disini kita sudah tahu berapa material yang dibutuhkan sehingga bisa langsung mendatangkan atau membeli di toko bahan bangunan.
Rumus menghitung kebutuhan material bangunan rumah dalam proses konstruksi
Secara umum perhitungan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat dihitung dengan rumus sebagau berikut:
Kmb = Vp x kms
Dimana
- Kmb = kebutuhan material bangunan.
- Vp = Volume pekerjaan.
- Kms = kebutuhan material persatuan.
Contoh menghitung kebutuhan bahan bangunan
Misalnya kita akan memasang dinding batu bata denagn ukuran lebar 6m dengan ketinggian 3m, berapa jumlah batu bata ukuran 5cm x 10cm x 20cm yang dibutuhkan? mari kita hitung bersama.
- Volume pasangan dinding batu bata = 6m x 3m = 18 m2.
- Dari data analisa harga satuan bisa kita lihat kebutuhan batu bata permeter persegi adalah 70bh, jika ingin melakukan penelitian sendiri maka bisa membaca artikel yang secara khusus mencoba menyelidiki kebutuhan bata dan batako per m2 disini.