Mencermati Perkembangan Realisasi Investasi 2022 di sektor Konstruksi
Tidak bisa di pungkiri, saat ini Indonesia memang masih menjadi salah satu negara tujuan investsi di dunia.Tidak saja investor dalam negeri yang akan terus mengembangkan bisnisnya. Negara luar juga banyak yang masih tertarik untuk bisa mengembangkan bisnis dan investasinya di Indonesia. Dimana kondisi tersebut bisa di lihat dari realisasi investasi di tahun 2022 dalam sektor konstruksi.
Berdasarkan data yang bisa kita himpun, hingga memasuki tahun 2021 akhir dan memasuki tahun 2022 kita bisa melihat bahwa realisasi investasi yang ada di Indonesia semakin meningkat. Hal itu bisa didasarkan pada satu kondisi bahwa Pemerintah melalui Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM). Dalam tahun anggaran 2022 berencana mengajukan permohonan tambahan anggaran dari yang sebelumnya Rp 600 miliar menjadi Rp711,51 miliar pada tahun anggaran 2022.
Yang mana permohonan tambahan anggaran itu sendiri juga telah di rinci akan di gunakan untuk apa saja. Seperti di ketahui, permohonan penambahan anggaran itu sendiri di sebabkan karena adanya penambahan target capaian investasi yang coba di harapkan oleh pemerintah kepada BKPM. Dari beberapa rencana yang ada, maka dalam rangka memenuhi pencapaian target realisasi investasi tersebut yang berjumlah Rp1.200 trilliun.
Jika bisa di jelaskan rencana dan tambahan yang akan di ajukan oleh BKPM guna mencapai memang hal itu sesuai dengan target capaian realisasi investasi yang di harapkan oleh pemerintah. Dimana target capaian realisasi investasi tahun depan bisa mencapai Rp2,9 kuadriliun. Sehingga dengan rencana tambahan anggaran dari tahun 2021 ke 2022 mencapai Rp600 milliar dalam rangka untuk mencapai target pemasukan dari investasi sebesar Rp2,9 kuadriliun.
6 Program BKPM Guna Mencapai Realisasi Investasi sebesar Rp 2,9 Kuadriliun
Memang alokasi anggaran dalam sebuah bisnis penting, hal itu di tujukan untuk meminimalkan risiko yang kemungkinan terjadi. Sehingga di harapkan dengan adanya alokasi anggaran tersebut rencana program bisa di jalankan dengan cukup baik. Dari 6 rencana program yang akan di jalankan oleh pemerintah dalam hal ini BKPM setidaknya penjabarannya adalah sebagai berikut :
- Relokasi perusahaan asing yang akan masuk ke Indonesia dengan alokasi anggaran sebesar Rp140 miliar dengan target 50 perusahaan.
- Alokasi anggaran untuk eksekusi realisasi investasi yang tertunda ( mangkrak ) dimana dari proyek-proyek yang strategis-lah yang akan coba di lanjutkan terlebih dahulu dengan perincian Rp120 miliar dengan target 80 proyek strategis.
- Alokasi anggaran untuk eksekusi realisasi investasi bagi perusahaan yang menerima fasilitas penanaman modal dengan anggaran Rp110 miliar. Dimana target perusahaan yang akan jadi sasaran adalah 159 perusahaan.
- Alokasi anggaran yang di usahakan untuk peluang investasi Rp95 miliar untuk jumlah proyek sebanyak 24 proyek.
- Alokasi anggaran untuk peningkatan investasi baru sebesar Rp 85 miliar yang akan di gunakan untuk 3 roadmap, 6 proyek dan 6 perusahaan.
- Alokasi anggaran untuk satgas percepatan investasi dengan jumlah anggaran sebesar Rp50 miliar untuk 30 perusahaan / proyek / kasus.
Dari rencana program dan kemungkinan alokasi anggaran yang akan dijalankan oleh BKPM itulah kita akan bisa tahu bagaimana pemerintah dengan program-programnya berusaha untuk kembali meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sempat tersendat akibat pandemi covid yang berlangsung hingga saat ini.
Yang mana kesemua program diatas, sudah pasti membutuhkan keterlibatan pelaku bisnis dalam industri konstruksi. Sehingga ini bisa menjadi salah satu trigger positif bagi pelaku bisnis konstruksi untuk bisa kembali menggerakan bisnisnya di masa mendatang. Jika kalian ingin mendapatkan informasi lebih jauh tentang bisnis konstruksi bisa mengikuti artikel yang kami bahas di website Infokonstruksi. Karena kami akan selalu update informasinya