“ Saat ini perkembangan hunian mengarah ke kawasan Timur Jakarta . Dimana kawasan seperti Bekasi, Cikarang bahkan hingga Karawang menjadi destinasi para pengembang dalam melakukan ekspansi usahanya di sektor perumahan. Dimana saat ini perumahan yang berada di ring III seperti Balaraja, Citra Maja justru menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, “ kata Yohan Yan, Member Broker C 21 Metro Bekasi.
Kondisi itulah yang pada akhirnya turut mempengaruhi perubahan yang terjadi pada bisnis apartemen. Seperti yang disampaikan oleh Dadang Sugiharto dari Wndham Properti. Senada dengan Dadang, Yohan pun berpendapat demikian, bahwa potensian market yang bisa di garap untuk bisnis apartemen adalah konsumen dengan kelas menengah.
Jika sektor perumahan landed mengarah pada lokasi-lokasi yang ada di sekitar Jabodetabek, namun posisinya berada di ring III. Justru kondisi terkini yang ada di sektor apartemen bisa dikatakan memiliki masalah yang klasik yaitu saat ini terjadi over supply. Memasuki 2017, bisa dikatakan cukup banyak menghadirkan apartemen-apartemen baru yang menjadi pilihan konsumen. Terlebih saat ini telah terjadi pergeseran peminat unit properti dari kalangan investor menjadi kalangan end user. Namun dibalik itu semua, rupanya keinginan konsumen untuk kembali memiliki hunian dengan konsep landed housing tetap masih begitu besar. Sehingga wajar jika saat ini lokasi perumahan di kelas 3 pun menjadi serbuah para konsumen yang membutuhkan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar bagi mereka.
Dengan melihat kondisi yang ada saat ini, maka wajar jika pembangunan apartemen pun pada akhirnya mulai mengarah ke lokasi-lokasi yang bukan bersifat premium. Seperti analisa Yohan, untuk perkembangan bisnis apartemen saat ini banyak tumbuh di kawasan ring II dan III di wilayah Barat dan Timur. Untuk kawasan Barat pengembangan banyak di arahkan ke lokasi seperti Tangerang, Serpong, Alam Sutera atau BSD. Sedangkan untuk kawasan Timur bisa mengarah ke lokasi seperti Bekasi, Cikarang hingga mencapai Karawang.
Mengingat kondisinya yang tidak berada pada kawasan utama bisnis apartemen. Maka saat ini pengembang justru melakukan inovasi terhadap apartemen-apartemen baru yang mereka luncurkan agar bisa menarik minat konsumen. Itulah yang saat ini terjadi, dimana apartemen-apartemen yang memiliki keunggulan tertentulah yang saat ini banyak di minati oleh konsumen. Seperti misalnya apartemen yang dekat dengan aktivitas bisnis, dekat dengan aktivitas kampus atau dunia pendidikan serta apartemen yang dekat dengan kawasan bisnis sebuah daerah.
Namun bukan berarti di luar daerah tersebut sebuah apartemen di bangun tidak memiliki pasar. Yohan Yan menambahkan, untuk lokasi yang berada di luar lokasi seperti dimaksud diatas, ada strategi khusus yang mesti dilakukan oleh pengembang seperti misalnya konsep apartemen SOHO atau apartemen berkonsep RUKOS. Sehingga dengan diversifikasi konsep apartemen itulah, sebuah apartemen yang lokasinya berada di luar lokasi yang strategis tadi masih dimungkinkan untuk bisa terserap pasar dengan baik.
Jika kondisinya sudah demikian, maka pilihan tinggal ada di konsumen, apakah tetap memilih perumahan landed dengan segala kelebihannya ataukah justru memilih apartemen yang mengusung konsep menarik. Sehingga dengan adanya pilihan tersebut akan membuat bisnis properti khususnya dalam sektor hunian menjadi lebih menarik. Anda ingin tahu lebih jauh ikuti terus artikel bertema properti di Infokonstruksi.
