Industri Material Konstruksi saat PPKM, Upaya Meningkatkan Kualitas Produk
Indonesia sebenarnya punya potensi cukup bagus dalam pengembangan industri bahan bangunan di tanah air. Bukan saja karena Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pendudukan terbanyak. Tetapi juga karena sebagai negara berkembang secara otomatis masalah pembangunan sarana dan prasarana pendukung akan terus menjadi prioritas pemerintah. Itulah yang menjadi dasar kenapa industri material konstruksi saat PPKM adalah waktunya untuk mencoba memperbaiki kualitas dan kuantitasnya.
Bukan tidak mungkin dengan semua yang saat ini Indonesia miliki, dalam industri konstruksi Indonesia bisa menjadi salah satu raksasa dalam bisnis konstruksi yang ada di Asia Tenggara hingga kawasan Asia. Hal itu mungkin saja terjadi melihat besarnya potensi sumber daya alam sebagai salah satu pondasi dasar dalam pengembangan industri bahan bangunan yang ada di dalam negeri Indonesia.

Sekadar menjelaskan kondisi terkini industri bahan bangunan Indonesia. Seperti yang pernah di sampaikan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia. Ada beberapa produk bahan bangunan yang cukup potensial untuk mendukung kemajuan pembangunan sektor konstruksi di Indonesia. Seperti misalnya : (1) Industri pengolahan semen atau industri semen yang ada di Indonesia. Secara jumlah atau kuantitas, saat ini saja produksinya sudah berhasil mencatatkan jumlahnya sebesar 64,83 juta ton baru pada tahun 2020. Sehingga dengan melihat kondisi penggunaan secara nasional yang berada pada posisi 62,72 juta ton. Maka sisanya telah dilakukan ekspor dengan nilai ekspornya mencapai 1,09 juta ton pada tahun 2020. (2) Industri beton pracetak dan prategang, pun dengan kondisi seperti saat ini saja nilai kapasitas produksinya bisa mencapai diangka 44,8 juta ton. Padahal produksinya sendiri masih diangka 11,2 juta ton.

(3)Belum lagi beberapa produksi yang jumlah produksinya dan kapasitas produksinya cukup besar. Ambil contoh misalnya produk mortar bisa mencapai kapasitasnya 3,7 juta ton per tahun. Sedangkan untuk industri beton ringan angkanya juga mencapai 7 juta meter kupik per tahun. (4) Serta industri keramik dan ubin yang ada di dalam negeri, dengan beragam kualitas dan spesifikasi produknya yang cukup unggul dari segi kualitas, ukuran, desain produk, kesemuanya bisa di bandingkan dengan produk luar negeri. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan indonesia.
Dengan semua hal yang telah di jelaskan diatas, nampaknya bukan satu hal yang sulit jika pada akhirnya industri bahan bangunan Indonesia mampu sebagai pendukung sektor industri tadi mampu memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia. Inilah saatnya di mana kondisi Indonesia dan negara sedang mengalami masa pandemi covid. Saatnya sektor industri untuk berbenah dan memperkuat basis kualitas produknya. Sehingga jika saatnya tiba, maka bukan saja market dalam negeri yang akan bisa di garap tetapi market luar negeri bersama masuknya para kontraktor ke beberapa negara bisa menjadi satu paket bersama. Pelaksanaan konstruksi di negara lain yang menggabungkan pelaku konstruksi dan material buildingnya juga dari Indonesia.

Upaya mendukung profesionalitas dan kemampuan industri dalam negeri memang harus terus di tingkatkan. Sehingga akan terjadi satu kondisi yang saling menguatkan satu dengan lainnya.Jika hal itu terjadi maka bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi salah satu raksasa dunia dalam bisnis dan industri properti dan konstruksi. Tidak saja di kawasan Regional tetapi juga di kawasan global. Nah untuk mendukung itu semua, maka anda juga bisa mengamati perkembangan dan peningkatan kualitas produk dalam artikel yang selalu kami update di Media Infokonstruksi.